Apel Tahunan Khutbatul Arsy Teguhkan Nilai dan Ajaran di Pondok Pesantren Al-Jauhar Tungkaran

Tungkaran, (3/8/2025) – Mentari pagi menyapu langit Tungkaran dengan cahaya keemasan yang hangat. Di lapangan futsal Pondok Pesantren Al-Jauhar Tungkaran, derap langkah ratusan santri berpadu dengan komando lantang yang memecah keheningan. Seragam yang tertata rapi, wajah penuh semangat, dan barisan yang teratur menjadi pemandangan yang menumbuhkan rasa bangga bagi seluruh keluarga besar Pondok Pesantren Al-Jauhar Tungkaran.

Tepat pukul 07.30 WITA, Apel Tahunan Khutbatul Arsy dibuka dengan penuh khidmat. Mengusung tema “Menjunjung tinggi nilai, memegang erat ajaran, dengan kebersamaan gapai rida Ilahi”, acara ini menjadi salah satu momentum penting dalam kalender tradisi pondok. Lebih dari sekadar prosesi formal, apel ini adalah peneguhan kembali jati diri santri dan penguatan komitmen kebersamaan di tengah arus perubahan zaman.

Bendera merah putih berkibar gagah di tengah lapangan, diiringi lantunan lagu kebangsaan yang menggema dari ratusan suara. Rasa nasionalisme dan kebersamaan melebur menjadi satu. “Ini bukan hanya tentang disiplin barisan, tapi tentang menghidupkan nilai-nilai yang kami junjung,” ujar Ustadz Ahya, Direktur KMI Al-Jauhar.

Pimpinan pondok, Ustadz Ruhul Jihad Fisabilillah, memimpin inspeksi barisan dengan langkah mantap. Santri berdiri tegap, menyambut tatapan penuh wibawa. “Nilai dan ajaran adalah garis pembeda antara yang benar dan yang bathil. Itulah kompas moral yang harus kita pegang,” tegas beliau dalam amanatnya. Ucapannya yang hangat namun tegas terasa mengalir ke hati para santri.

Usai amanat, suasana berganti lebih meriah. Santri menampilkan puisi perjuangan, nasyid yang membangkitkan semangat, hingga tari tradisional yang memukau. Penampilan ini bukan sekadar hiburan; setiap gerak dan lantunan menjadi media pendidikan karakter. “Lewat kegiatan seperti ini, santri belajar berani, bekerja sama, dan percaya diri,” kata Ustadz Wahyu Nurdiansyah, pembina acara.

Puncak kemeriahan adalah parade barisan santri. Formasi yang rapi, langkah kompak, dan koordinasi yang terjaga memancarkan citra kedisiplinan pondok. Sorak sorai penonton di pinggir lapangan menambah semarak. “Saya bangga melihat semua berjalan seirama. Ini bukti bahwa persatuan bukan hanya kata-kata,” ujar Ustadz Hulaifi, satu dari tiga Pimpinan Pondok Al-Jauhar.

Bagi Pondok Pesantren Al-Jauhar Tungkaran, Apel Tahunan Khutbatul Arsy adalah tradisi yang melampaui batas seremonial. Ia menjadi ajang untuk menghidupkan kembali semangat perjuangan, memperkuat tali persaudaraan, dan mengokohkan prinsip yang diwariskan para pendahulu. Setiap bendera yang dikibarkan, setiap langkah yang diayunkan, dan setiap kata yang diucapkan hari itu adalah bagian dari proses membentuk santri yang beradab, tangguh, dan siap menjadi pelita umat.

Di tengah tantangan zaman yang terus berubah, pondok ini memilih untuk berpegang pada nilai dan ajaran yang menjadi fondasi. Karena pada akhirnya, sebagaimana pesan pimpinan pondok, hanya dengan kompas moral yang kokoh, generasi santri akan mampu berjalan lurus di jalan yang benar, seraya tetap membawa cahaya untuk sekitarnya.

Pewarta : Abdul Rozak Fahrudin

Editor : Nugroho Widi

Share this Post

Panca Jiwa

  1. Jiwa Keikhlasan
  2. Jiwa kesederhanaan
  3. Jiwa Berdikari
  4. Jiwa Ukhuwwah Islamiah
  5. Jiwa Bebas

Motto

  1. Berbudi tinggi
  2. Berbadan Sehat
  3. Berpengetahuan Luas
  4. Berpikiran Bebas