Pattani, Thailand – Sebanyak 17 santri dari Pondok Modern Al-Jauhar, Tungkaran, Indonesia, yang tergabung dalam tim bernama "Jaguar Team" menjalani pengalaman berharga dalam kegiatan perkemahan internasional "Islamic Private School International Scouts Camp-II" di Saiburi, Pattani, Thailand. Acara yang berlangsung pada 26-29 Oktober 2024 ini mempertemukan peserta dari tiga negara ASEAN, yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia, dalam sebuah jambore yang meriah dan penuh interaksi lintas budaya.
Pada Rabu sore, 23 Oktober 2024, pimpinan Pondok Modern Al-Jauhar, Al-Ustadz KH. Ahya Ulumiddin, Lc. MA, melepas tim ini secara resmi di hadapan guru-guru, santri, dan walisantri. Dalam sambutannya, beliau berpesan agar seluruh santri bersikap rendah hati dan mudah diatur, serta menekankan pentingnya kebersamaan dan saling menghargai dalam menjalankan kegiatan. Suasana haru menyelimuti acara pelepasan ini, ditutup dengan doa dan sesi foto bersama, memberikan semangat tersendiri bagi para santri sebelum berangkat.
Perjalanan pun dimulai pada dini hari Kamis, 24 Oktober, saat rombongan berangkat menuju Bandara Syamsuddin Noor di Banjarbaru untuk menuju Jakarta. Setelah transit di Jakarta dan berganti penerbangan, mereka akhirnya tiba di Kuala Lumpur, Malaysia, sebelum melanjutkan perjalanan darat menuju Pattani, Thailand. Tantangan perjalanan terasa begitu nyata, terutama saat mereka harus berjalan kaki sekitar tiga kilometer dari perbatasan Malaysia menuju Thailand, yang penuh tanjakan. Meskipun begitu, para santri tetap antusias, seraya menjadikan perjalanan ini sebagai pengalaman yang tidak akan terlupakan.
Setibanya di lokasi perkemahan, santri-santri Al-Jauhar menyatu dengan sekitar 2.500 peserta lainnya. Pada acara pembukaan, mereka dengan bangga mengibarkan bendera Indonesia dan bendera kebanggaan Pondok Al-Jauhar, menambah semangat kebersamaan di tengah-tengah acara. Keikutsertaan tim Jaguar dari Indonesia ini juga mendapat sambutan hangat dari panitia, tokoh masyarakat, bahkan dari perwakilan militer Thailand. Major General Chukrit Ujarattana turut hadir dan memberikan apresiasi kepada para peserta, menunjukkan rasa bangga dan antusiasmenya terhadap acara ini.
Selama kegiatan, santri Al-Jauhar menghadapi beragam tantangan, seperti cuaca ekstrem dan keterbatasan koneksi internet. Namun, mereka justru semakin mempererat kekompakan dan semangat saling membantu. Pada malam penutupan, tim Jaguar mengadakan acara unggun gembira khusus untuk peserta asal Indonesia. Acara ini berhasil menarik perhatian dan membuat malam perkemahan semakin meriah, dengan lagu-lagu nasional dan yel-yel penyemangat yang mengundang kehadiran peserta lain dari berbagai kontingen.
Setelah penutupan jambore, para santri melanjutkan petualangan mereka dalam city tour yang meliputi kunjungan ke Singapura dan beberapa tempat bersejarah serta destinasi wisata utama di Malaysia. Di Singapura, mereka mengunjungi ikon-ikon kota seperti Patung Merlion dan Jewel Changi Airport yang terkenal dengan air terjunnya. Sementara di Malaysia, mereka mendatangi situs-situs bersejarah dan masjid-masjid megah seperti Masjid Negara dan Dataran Merdeka.
Pengalaman city tour ini memberikan kesempatan bagi santri untuk mengenal berbagai budaya dan memperkaya wawasan mereka tentang keragaman antar negara tetangga. Sebagaimana disampaikan oleh Al-Ustadz Hasridaya Zulkifli alumnus Gontor 1988, pembimbing kegiatan, perjalanan ini bukan sekadar wisata, tetapi kesempatan berharga untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, meningkatkan kepekaan sosial, dan memperluas pandangan tentang dunia.
Pada Minggu malam, 3 November 2024, tim Jaguar tiba kembali di Pondok Al-Jauhar dan disambut dengan hangat oleh keluarga besar pondok. Penyambutan yang berlangsung khidmat ini menjadi momen penutup yang penuh rasa syukur dan kebanggaan atas pengalaman yang telah mereka lalui. Dalam sambutannya, pimpinan pondok menyampaikan harapannya agar pengalaman ini membawa dampak positif bagi santri Al-Jauhar, tidak hanya dalam lingkup kepramukaan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari sebagai generasi penerus yang berjiwa Islami dan berwawasan global.
"Perjalanan lintas negara ini bukan hanya sekadar kegiatan kepramukaan biasa, tetapi menjadi pelajaran hidup yang akan selalu diingat oleh para santri Al-Jauhar dalam mengembangkan diri sebagai individu yang lebih baik, disiplin, dan bertanggung jawab di masa depan," tutur Ustadz Abror, Pembina Pendamping selama kegiatan. (Widi)